PENDAMPINGAN EDUKASI SEKSUALITAS SEBAGAI UPAYA CEGAH PELECEHAN DAN KEKERASAN PADA ANAK DI KAMPUNG BLONGKENG KECAMATAN GALANG

Diah Ayu Pratiwi, Amrullah Rasal

Abstract


Fenomena kasus pelecehan dan kekerasan seksual pada anak semakin meningkat setiap tahunnya. Pada kasus ini, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka sedang dijadikan objek pelecehan atau kekerasan seksual. Kurangnya pemahaman terhadap permasalahan pelecehan dan kekerasan seksual dialami oleh anak-anak di kampung Blongkeng. Masyarakat Blongkeng mengganggap bahwa membicarakan seks pada anak merupakan hal yang tabu dan edukasi seks akan mendorong anak untuk berhubungan seks. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada anak-anak mengenai seksualitas. Sehingga kasus – kasus yang berkaitan dengan pelecehan atau pun kekerasan seksual dapat diminimalisir dengan baik. Bentuk pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dengan pendekatan pasrtisipatif. Adapun metode yang digunakan adalah edukasi kesehatan dan studi kasus. Keberhasilan kegiatan dibuktikan melalui peningkatan pengetahuan peserta tentang organ dan kesehatan reproduksi dan permasalahan pelecehan dan kekerasan seksual.

Keywords


edukasi seksual, anak-anak, pelecehan dan kekerasan seksual, pencegahan

Full Text:

PDF

References


Ansanoor, S.H dan Pratiwi, D.A. (2021). Analisis Determinan Perilaku Seksual Beresiko Remaja di Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kopasta, 8 (2), 150-162.

Baharudin. (2021). Batam jadi Urutan Pertama di Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Kepri. 9 Desember 2021. https://www.idnnews.id/batam-jadi-urutan-pertama-di-kasus-kekerasan-seksual-terhadap-anak-di-kepri/

Chomaria, N. (2012) Pendidikan Seks Untuk Anak. Aqwam. Solo.

Djiwandono, S. (2008). Pendidikan Seks Keluarga. Indeks. Jakarta.

Handayani, N.H. (2012). Pelecehan dan Kekerasan Seksual. 6 Desember 2012. www.guetau.com/informasi/hksr/pelecehan dan kekerasan seksual.html.

Hastuti, Sri. (2014). Pendidikan Seksual Anak di TK dan SD: Sebuah Interaksi Pelayanan Bimbingan. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Sanata Dharma Berbagi ”Pendidikan Seksual Anak di Masa Sekolah Awal”, Yogyakarta, 8 September 2014.

Irianto, Koes. (2015). Memahami Seksologi. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Irsyad, Mohammad. (2019). Pendidikan Seks untuk Usia Dini: Tindakan Pendampingan dan Pencegahan. Jurnal Elementary,5 (1), 73-87.

Lestari, D. A., dan Awaru, A. O. T. (2020). Dampak Pengetahuan Seksual terhadap Perilaku Seks Remaja di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian Dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan, 7, 21.

Lestari, W. (2019). Model Komunikasi Pendidikan Seksualitas Orang Tua pada Remaja. Indonesian Journal of Islamic Psychology, 1(1), 55–80.

Madani, H.A. (2017) Mengapa Anak Kita Perlu Pendidikan Seksualitas. HDA Publikasi. Jakarta.

Riany, Y.E. (2014). Melacak Akar Kekerasan Seksual Terhadap Anak. 18 Mei 2014. https//: plus.google.com

Safitri, I dan Khusumadewi, A. (2021). Perbedaan Persepsi Terhadap Pelecehan Seksual Di SMA Al-Muqoddasah. Jurnal Kopasta, 8 (2), 96-108.

Santrock, J.W. (2013). Perkembangan Anak (terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sugiasih, I. (2013). Need Assessment Mengenai Pemberian Pendidikan Seksual yang Dilakukan Ibu untuk Anak Usia 3 – 5 tahun. Proyeksi, 6 (1).

Sujiono, Y. N. (2015). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT. Indeks. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.33373/jmb.v7i1.4607

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.