PENYULUHAN POTENSI DESA SAMPE RAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN LANGKAT

Dini Hardiani Has, Sutan Sahala Muda Marpaung, Ngatemin Ngatemin, Rahmat Darmawan, Emrizal Emrizal

Abstract


Desa Sampe Raya berada di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, memiliki 6 (enam) Dusun yang berada dalam satu wilayah administratif diantaranya Landbaw, Gotong Royong, Batu Mandi, Bandar Meriah dan pondok Satu serta Tualang Gepang. Masing-masing Dusun memiliki potensi tersendiri sehingga distribusi atraksi wisata alam, produk UMKM dan atraksi budaya akan merangkainya menjadi Desa Sampe Raya yang berpotensi menjadi Desa Wisata Sampe Raya. Desa Wisata menjadi salah satu alternatif pilihan wisata dan keberhasilan suatu desa wisata akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar seperti kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi serta mencegah urbanisasi atau peralihan masyarakat dari Desa ke Kota. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman, pengetahuan seputar desa wisata dan pengelolaan serta mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh Desa Sampe Raya. Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah menggunakan Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan dua arus model yakni (1). Contextual action research dan (2). Educational action research yang pada kesempatan yang sama melibatkan para pelaku wisata, pelaku UMKM, pemilik dan pengurus homestay serta kelompok sadar wisata kemudian mengaplikasikan dengan sosialisasi dan forum diskusi yang dihadiri sebanyak 30 (tiga puluh) peserta dan observasi lapangan sebagai lanjutan dari rangkaian kegiatan Pengabdian. terdapat 4 wisata yang dapat dijadikan ekowisata yaitu pemandian landak river, goa kampret, budidaya madu kelud dan wisata bunga Raflesis aroldi (bunga bangkai).

Keywords


Desa Sampe Raya; ekowisata; potensi; dan desa wisata

Full Text:

PDF

References


Afandi, A., Laily, N., Wahyudi, N., Umam, muchammad H., Kambau, R. A., Rahman, S. A., Sudirman, M., Jamilah, Kadir, N. A., Junaid, S., Nur, S., Pramitasari, R. D. A., Nurdiyanah, Wahid, M., & Wahyudi, J (2022). Metodologi Pengabdian Masayarakat. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Butarbutar, R. R. (2021). Ekowisata Dalam Perspektif Ekologi dan Knservasi. Bandung: Widina Bhakti Persada.

David, L. (2011). Tourism Ecology: Towards the Responsible, Sustainable Tourism Future. Worldwide Hospitality and Tourism Themes, 3(3), 210-216.

Kementrian Pariwisata. (2016). Panduan Pembentukan Desa Wisata. Jakarta: Kemenpar.

Muganda, M., A. Sirima dan P. M. Ezra. (2013). The Role of Local Communities in Tourism Development: Grassroots Perspectives From Tanzania. Journal of Human Ecology, 1(41), 53-66.

Surya, C. R. (2016). Pengelolaan Ekowisata Berbasis Goa: Wisata Alam Goa Pindul. Yogyakarta: Deepublish.

Wirdayanti, A., Asri, A., Anggono, B. D., Hartoyo, D. R., Indarti, E., Gautama, H., S, H. E., Harefa, K., Minsia, M., Rumayar, M., Indrijatiningrum, M., Susanti, T., & Ariani, V. (2021). Pedoman Desa Wisata. Diambil kembali dari https://www.ciptadesa.com/2021/06/pedoman-desa- wisata.html.




DOI: https://doi.org/10.33373/jmb.v8i1.6181

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


License URL: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.