Strategi Bersaing Bisnis Etnis Warga Tionghoa Pada Masa Pandemi Di Selatpanjang Meranti

Abstract

Badai Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia dan berimbas ke Indonesia membuat dunia usaha hancur lebur begitu juga Kota Selatpanjang yang berada di Kepulauan Meranti Riau yang harus diakses melalui perjalanan laut dan membuat kota tersebut terisolasi karena pelabuhan menuju ke Kota Selatpanjang ditutup oleh Pemerintah berdampak ke dunia usaha terutama Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Selatpajang yang di dominasi Etnis Keturunan Tionghoa yang harus bersaing dalam menjalankan bisnisnya. Pelaku UMKM di Kota Selatpanjang melakukan beberapa Strategi dalam bersaing yaitu Strategi Differensiasi, Strategi Lowcost dan Staretgi Fokus. Strategi differensiasi dan strategi fokus berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM warga etnis keturunan tionghoa kota Selatpanjang. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya signifikansi strategi differensiasi sebesar 0,006 dan strategi fokus sebesar 0,003 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sedangkan Strategi lowcost tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM warga etnis keturunan tionghoa kota Selatpanjang. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya signifikansi strategi lowcost sebesar 0,872 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Saran yang dapat menjadi referensi dalam penilitian ini bahwa pelaku UMKM Etnis Keturunan Tionhoa harus menerapkan ide kreatif terhadap produk dan jasanya, mengurangi panjangnya rantau distribusi barang dan memfokuskan arah bisnis yang menciptakan loyalitas kepada konsumen.