PERILAKU EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN SKALA KECIL DI PESISIR BATAM
Abstract
Rahardjo Adisasmita (2015:59) mengatakan bahwa, wilayah pesisir yang dihuni oleh penduduk yang sebahagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, sebahagian lainnya sebagai petani tanaman pangan dan perkebunan, peternak kecil, pedagang, diberbagai pemukiman sepanjang wilayah pesisir. Tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan adalah rendah, bahkan terendah dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Tingkat pendidikannya rendah dan tingkat kesejahteraannya rendah pula. Sebagian besar masyarakat pesisir pantai merupakan daerah tertinggal.
Pudji Purwanti (2010:7) mengatakan bahwa, kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari kegiatan ekonomi rumah tangga dalam memenuhi kehidupan sehari-hari dalam jangka panjang. Salah satu sub sektor kegiatan rumah tangga adalah rumah tangga nelayan. Sedangkan definisi nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan penangkapan ikan di laut. Kegiatan ekonomi rumah tangga nelayan terdiri dari: (a) produksi melaut dan non melaut; (b) curahan kerja seluruh anggota rumah tangga, pendapatan rumah tangga dan pengeluaran baik pangan maupun non pangan.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan populasi masyarakat nelayan skala kecil di pesisir yang tersebar di Kota Batam meliputi: Batu Besar, Belakang Padang, Tanjung Uma, Bengkong Laut, Pantai Gading, Tanjung Riau Bengkong, Barelang, Setokok, Pulau Buluh dan Pulau Terong, sedangkan sampel ditentukan dengan kriteria tertentu. Hasil penelitian bahwa, hasil melaut (tangkap ikan) umumnya merupakan sumber utama penghasilan rumah tangga nelayan skala kecil di pesisir Batam. Keterbatasan modal, lahan, SDM serta peralatan dan perlengkapan tangkap ikan merupakan persoalan serius dan sangat penting untuk keberlanjutan ekonomi rumah tangga nelayan skal kecil, dan keterbatasan tersebut mempengaruhi produktivitas ekonomi rumah tangga nelayan skala kecil di pesisir Batam saat ini. Keterlibatan anak nelayan dan istri nelayan dalam aktivitas ekonomi cukup membantu ekonomi rumah tangga nelayan skala kecil di Batam.
Full Text:
PDFReferences
Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-dasar Ekonomi Transportasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Pembangunan. Graha Ilmu. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. 2016. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Tanjung Pinang. Publikasi BPS Kepri.
Bappeda Provinsi Kepri. Sektor Perikanan, https://www.bappedakepri.go.id, diakses pada tanggal 14 Mei 2015 jam 16.15 Wib.
Imron, M. (2003). Kemiskinan dalam Masyarakat Nelayan dalam “Jurnal Masyarakat dan Budaya. Vol. V No. 1/2003. Jakarta. Pusat Penelitian Kemasyakaran dan Kebudayaan LIPI. Hal 63-82.
Limbong, Bernhard. 2015. Poros Maritim. Jakarta. Pustaka Marghareta.
Nitisusastro, Mulyadi. 2010. Perilaku Konsumen. Bandung. Alfabeta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta.
Purwanti, Pudji. 2010. Model Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil. Malang. Universitas Brawijaya.
Sugiyono 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif dan R & D, Bandung : Cv. Alfa Beta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung. Pustaka Setia.
wikipedia.org. Geografis Batam. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batam#Geografi, diakses pada 14 November 2016, pukul 22.12 WIB.
DOI: https://doi.org/10.33373/jeq.v3i2.788
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.