ANALISIS AWAL PENERAPAN KLASTER INDUSTRI PERKAPALAN DI BATAM
Abstract
Batam merupakan salah satu daerah yang ikut memicu perkembangan perekonomian di Indonesia. Hal ini disebabkan karena letak geografis Batam yang strategis, yang berlokasi di daerah segitiga (SI-JO-RI) dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara. Di tahun 1970an ketika Batam masih berada pada tahap perkembangan, Singapura memainkan peranan penting yang membantu Batam mengembangkan basis industrinya. Dengan adanya perubahan hubungan ekonomi antara Batam dengan Singapura, maka sangat penting bagi Batam untuk melalui pergeseran paradigma agar dapat tetap kompetitif di kawasan dan global. Salah satu caranya adalah dengan melakukan klaster industri pada industri perkapalan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan gambaran rantai nilai industri perkapalan di Batam dan mengidentifikasi penerapan klaster industri perkapalan yang ada di Batam.
Hasil penelitian menyimpulkan gambaran rantai nilai industri perkapalan di Batam adalah Rantai nilai yang berlaku di industri perkapalan di Batam bermula dari proses R&D yang saat ini masih dilakukan oleh industri pemesan, dilanjutkan dengan kegiatan produksi pembuatan kapal dengan melibatkan industri pemasok yang ada di daerah Batam dan di sekitarnya serta dari luar negeri, seperti Singapura. Industri perkapalan di Batam, material yang digunakan sebesar 70% masih dipasok dari negera luar. Industri pemasok meliputi industri yang memproduksi Shipboard systems, Electrical systems, Automation systems, Paints & Insulation, Furniture & Deco, Navigation equipment, Mechanical equipment, Steel & other materials dan yard maintenance. Selanjutnya dilakukan proses assembly dan penjualan kepada pemesan atau konsumen lainnya, yang diikuti juga dengan kegiatan service after sales, artinya memberikan layanan purna jual terhadap kapal yang sudah dibuat. Misalnya memberikan jaminan repair, maintenance dan konversi.
Full Text:
PDFReferences
BP Batam. TT. Pengembangan Industri Perkapalan
BP Batam. 2013. Pemetaan Ketersediaan Ruang untuk 8 Klaster Industri Utama. BP Batam
Direktorat Lalulintas Barang, Biro Perencanaan Program dan Litbang BP Batam. 2012. Buku Data Investasi Orientasi Ekspor di Kawasan PBPB Batam. BP Batam
Frost & Sullivan untuk BP Batam. 2011. Economic Master Development Plan (EMDP) for Batam, Bintan and Karimun (BBK) Region : Rencana Strategis & Identifikasi Klaster Industri. BP Batam
Hadiguna, RA. 2014. Pembangunan Klaster Industri Alsintan Dalam Perspektif Supply Chain Management. Presentasi Jurusan Teknik Industri Universitas Andalas, PAdang
Hansen & Clasen. 2010. The Economic Significance of Maritime Clusters, Lessons Learned from European Empirical Research. Danish Shipowner’s Association
Hariyanto. 2013. Inisiatif Klaster Industri di Batam. Presentasi BPPT.
http://www.oecd.org/sti/ind/9%20Reve%20-%20BI%20-%2029Nov2012.pdf
http://www.investindk.com/Clusters/Maritime-industry
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. TT. Roadmap Pengembangan Industri Perkapalan Nasional. Direktorat Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
Kurniawati & Triwilaswandio. 2008. Rantai Pasok Material Pada Industri Galangan Kapal. Buletin PSP. Volume XVII. No. 3. Desember 2008
Warsono, A. 2012. Pola Klaster Industri Perkapalan untuk Mendorong Daya Saing Indsutri Perkapalan Nasional. Tesis Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Indonesia, Jakarta
Widarsono, A. TT. Strategic Value Chain Analysis (Analisi Stratejik Rantai Nilai) : Suatu Pendekatan Manajemen Biaya. Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung
Zhang & Lam. TT. Analysis on Development Interplay between Port and Maritime Cluster
DOI: https://doi.org/10.33373/dms.v5i1.23
Refbacks
- There are currently no refbacks.