PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK LIMBAH LUMPUR DI PULAU BATAM
Abstract
Hasil olahan yang berupa lumpur padat menimbulkan timbunan yang memenuhi area Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Batam sehingga perlu dilakukannya langkah untuk mengatasi hal ini. Menjadikan lumpur padat sebagai kompos dapat mengurangi pencemaran dan timbunan pada area IPAL Batam. Kompos dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk mengurangi timbulan lumpur padat di IPAL Batam serta memberi nilai ekonomis karena dapat dijual sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah. Oleh karena itu, diperlukan penelitian dan analisis teknis terkait kelayakan pemanfaatan limbah lumpur padat menjadi pupuk untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk di Pulau Batam dan sekitarnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Boonlualohr, W. and T. Chaisomphob. (2012). Application of Serial Self-Turning reactor system (STR) to sewage sludge composting. Suranaree Journal of Science & Technology Vol.(3): 143-153.
Griineklee, C. E. (2018). Comparing Open Versus In-Vessel Composting. Proceedings of Asian-North American Conference on Solid Waste Management, Los Angeles, pp 68-79.
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261 /KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah
Musnamar. (2016). Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Bogor. Penebar Swadaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah.
Sugiarto. (2018). Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Susangka, A., & Chaerul, M. (2020). Analisis Multi Kriteria Pemilihan Teknologi Pengomposan Sampah. Jurnal Teknik Lingkungan, 16 (1), 1-9.
DOI: https://doi.org/10.33373/dms.v10i3.4933
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.