Implementasi Kebijakan Pemerintah Terkait Penanganan Pernikahan di India dan Jepang
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Agustino, L. (2017). Dasar-dasar kebijakan publik. Alfabeta.
Alfirdaus, L. K., Yuwono, T., Pemerintahan, P. I., & Diponegoro, U. (2020). Pandemi Covid-19 dan Pendekatan Kebijakan Multikrisis: Sebuah Refleksi Teoritis. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5, 2019. https://doi.org/10.14710/jiip.v5i2.8699
Amalia, H. A. (2020). Tingkatkan Angka Kelahiran, Jepang Tambah Dana AI. Investor.Id. https://investor.id/international/230505/tingkatkan-angka-kelahiran-jepang-tambah-dana-ai
BBC. (2020). Pandemi Covid-19 di India memicu lonjakan pernikahan anak dan pekerja anak, “Saya terpaksa menyerahkan anak saya.” Bbc.Com. ttps://www.bbc.com/indonesia/dunia-54196001
Britannica. (2023). Demographic Trends. https://www.britannica.com/place/Japan/Demographic-trends
ceicdata. (2023). Populasi Jepang dari 1899 sampai 2022. https://www.ceicdata.com/id/indicator/japan/population
Chabba, S. (2022). Mengapa Sekelompok Lelaki India Lakukan “Mogok Menikah”? Dw.Com. https://www.dw.com/id/mengapa-sekelompok-lelaki-india-lakukan-mogok-menikah/a-60588029
Dalton, E., & Dales, L. (2016). Online Konkatsu and the Gendered Ideals of Marriage in Contemporary Japan. Japanese Studies, 36(1), 1–19. https://doi.org/10.1080/10371397.2016.1148556
Graner, E. (2019). Governing childhood in India: the up-hill battle to abolish child marriage. Studi Sosiologi Anak Dan Remaja, 25, 149–169. https://doi.org/10.1108/s1537-466120190000025009
Indah Fatmawati. (2020). Pernikahan Anak Di India. Hubungan Internasional, 6(1), 12.
McClendon, K. A., McDougal, L., Ayyaluru, S., Belayneh, Y., Sinha, A.,
Silverman, J. G., & Raj, A. (2018). Intersections of girl child marriage and family planning beliefs and use: qualitative findings from Ethiopia and India. Culture, Health and Sexuality, 20(7), 799–814. https://doi.org/10.1080/13691058.2017.1383513
Mirza, V. (2016). Young Women and Social Change in Japan: Family and Marriage in a Time of Upheaval. Japanese Studies, 36(1), 21–37. https://doi.org/10.1080/10371397.2016.1143331
Mukherjee, S., Violence, D., & Penulis, U. (2016). Kekerasan dan Kejahatan dalam Keluarga : Pola ,. Gender, 9, 73–94. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/S1530-353520150000009004
Mulyadi, B. (2018). Fenomena Penurunan Angka Pernikahan Dan Perkembangan Budaya Omiai Di Jepang. Kiryoku, 2(2), 65. https://doi.org/10.14710/kiryoku.v2i2.65-71
Novia, D. R. M. (2018). Permudah Pernikahan, Jepang Ubah Usia Dewasa Jadi 18 Tahun. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/internasional/14/06/2018/permudah-pernikahan-jepang-ubah-usia-dewasa-jadi-18-tahun/
Ouattara, M., Sen, P., & Thomson, M. (2015). Forced marriage, forced sex: the perils of childhood for girls. Gender and Development, 6(3), 27–33. https://doi.org/10.1080/741922829
Pebriyanto, R. R.. (2016). Implementasi Kebijakan Tentang Penerbitan Surat Persetujuan. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(August), 250.
Putri, A. M. H. (2023). Salip China, Jumlah Penduduk India Kini Terbanyak di Dunia! CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/research/20230208112247-128-412053/salip-china-jumlah-penduduk-india-kini-terbanyak-di-dunia
Rizky, M. (2023). “Resesi Seks” Makin Parah! Jepang Siapkan Subsidi Rp372 T. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230602073318-4-442499/resesi-seks-makin-parah-jepang-siapkan-subsidi-rp372-t
Ronald, R., & Nakano, L. (2013). Single women and housing choices in urban Japan. Gender, Place and Culture, 20(4), 451–469. https://doi.org/10.1080/0966369X.2012.694357
Rosramadhana, & Taufan, N. (2016). Fenomena Perkawinan Dini di Kalangan Perempuan Jawa Deli-Deli Serdang. ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya, 2(1), 62–75. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/antro.v2i1.5274
Sabatier, P. A. (2015). Top-Down and Bottom-Up Approaches to Implementation Research : a Critical Analysis and Suggested Synthesis. Journal of Public Policy, 6(1), 21–48. http://www.jstor.org/stable/3998354
Sharma, S., Akhtar, F., Singh, R. K., & Mehra, S. (2021). Early marriage and spousal age difference: predictors of preconception health of young married women in Delhi, India. Journal of Health Research. https://doi.org/10.1108/JHR-01-2021-0062
VoA. (2017). Aplikasi Ponsel Bantu Akhiri Pernikahan Anak di India. Voaindonesia. https://www.voaindonesia.com/a/aplikasi-ponsel-bantu-akhiri-pernikahananak-di-india/4038046.html
VoA. (2021). UU India Naikkan Batasan Usia Menikah bagi Perempuan Jadi 21 Tahun. Voaindonesia. https://www.voaindonesia.com/a/ruu-india-akan-naikkanbatasan-usia-menikah-bagi-perempuan-jadi-21-tahun/6365848.html
Yuniar, N. (2020). Pengantin baru di Jepang bisa dapat uang Rp85 juta dari pemerintah. Antaranews. https://www.antaranews.com/berita/1738817/pengantinbaru-di-jepang-bisa-dapat-uang-rp85-juta-dari-pemerintah#mobile-src
Zainul, A., & Maulida, R. (2016). Psikoedukasi Tentang Risiko Perkawinan Usia Muda Untuk Menurunkan Intensi Pernikahan Dini Pada Remaja. Psikologia (Jurnal Psikologi), 1(July), 1–14. https://doi.org/10.21070/psikologia.v1i1.749
DOI: https://doi.org/10.33373/dms.v12i3.5699
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.