FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN HIDUP MASYARAKAT SUKU LAUT PULAU BERTAM KOTA BATAM
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardiansyah, Agus Deddy. (2007). Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Kota Pangkal Pinang. Skripsi. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Badrudin, Rudy. (2012). Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Swasono. (2005). Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial Dari Klasikal Dan Neoklasikal Sampai ke The End Of Laissez-Faire. Perkumpulan Prakasa. Jakarta.
Situmorang, Husni Cahzali. (2017). Kebijakan Pemerintah kaitannya Dengan Kesejahteraan. Jurnal Social Security. Depok. Yayasan pengembangan Jaminan Sosial. Depok.
Magrabi, F.M & Y.S. Chung, S.S. Cha, S.J. Yang. (1991). The Economics of Household Consumption. New York: Praeger Publishers.
Zastrow, Charles. (2000). Introduction to Social Work and Social Welfare. United States: Brooks. Cole.
Embong, Abdul Rahman. (2005). Development and Well being. Selangor D.G., Malaysia: Malindo Printers SDN BHD.
Albert, M & Hahnel, R. (2005). Traditional Welfare Theory. dalam www.zmag.org/books/1/html .diakses pada 18 Agustus 2018.
Sembiring, S. (1993). Orang Laut di wilayah Kepulauan Riau-Lingga. Dalam Koentjaraningrat (ed.). Masyarakat terasing di Indonesia (pp.323–343). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Chou, C. (1997). Contesting the tenure of territoriality: the Orang Suku Laut. Dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkendkunde, Riau in Transition, 153,(4), 605–629, Leiden.
Chou, C. (2010). The Orang Suku Laut of Riau, Indonesia: the inalienable gift of territory. London: Routledge.
Chou, C. & Wee, V. (2002). Tribality and globalization: the Orang Suku Laut and the “growth triangle” in a contested environment. Dalam G. Benjamin & C. Chou (eds.), Tribal communities in the Malay world: historical, cultural and social perspectives (pp.318–363). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
Colchester, M. (1986). Unity and diversity: Indonesian policy towards tribal peoples. The Ecologist, 16 (2/3), 89–98.
Rahmawati, Atik. (2014). Kehidupan Suku laut Di Batam : Sebuah Fenomena Kebijakan Pembangunan Di Pulau Bertam Kota Batam. Share Social Work Journal. 4 (1) 1-12.
Thomas, P. (2010). House. Dalam Alan Barnard & Jonathan Spencer (eds.), Encyclopedia of social and cultural anthropology, – 2ndedition (pp. 353–357). Routledge.
Mubyarto. (1997). Riau: progress and poverty. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkendkunde. Riau in Transition, 153, (4), 542–556. Leiden.
Profil Kecamatan Belakang Padang. 2017.
Profil Kota Batam . 2017
DOI: https://doi.org/10.33373/jtp.v2i2.1464
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Office:
Department of Government Studies, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau Kepulauan
unit E
Jl. Pahlawan No. 99, Bukit Tempayan, Batu Aji, Kota Batam
Contact: (0778) 39275
e-mail: jurnaltriaspolitika2017@gmail.com
________________________________________________________________________________________________________________________________
In Cooperation with: Powered By:
Jurnal Trias Politika (JTP) is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.