KEMATANGAN EMOSI, DUKUNGAN SOSIAL DAN PENYESUAIAN DIRI PASANGAN MUDA PADA AWAL PERNIKAHAN
Abstract
Memasuki pernikahan mudah kerena pasangan muda memerlukan penyesuaian satu sama lain. Kegagalan atau karena perceraian dalam pernikahan salah disebabkan oleh tidak dapatnya melakukan penyesuaian dengan baik oleh pasangan muda. Kematangan emosi dan dukungan sosial pasangan muda merupakan faktor penting yang turut mempengaruhi penyesuaian diri pasangan muda pada awal pernikahan. Penelitian ini untuk melihat bagaimana kematanga emosi, dukungan sosial dan penyesuaian diri pasangan muda dengan jumlah sampel 120 orang yang terdiri dari 60 laki-laki dan 60 perempuan diproleh dengan teknik purposive sampling. Data diambil dengan jumlah kategori instrumen emosi, dukungan sosial dan penyesuian diri dengan jumlah item pernyataan sebanyak 136. Hasil penelitian dengan melihat proporsi nilai, koefisien korelasi dan nilai signifikansi antar dan diperoleh hasil emosi berada pada tinggi dengan nilai R sebesar 42, 5% kemudian nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 (α) sehingga dinyatakan memiliki hubungan yang signifikan. Kemudian dukungan sosial berada pada kategori sedang dengan nilai R sebesar 29,8% dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 (α) sehingga dinyatakan memiliki hubungan yang signifikan. Kemudian Penyesuaian diri berada pada kategori tinggi dengan nilai R 48,1% dan nilai probabilitas (Sig. F Change)sebesar 0,000 < 0,05 (α) yang bermakna bahwa kematangan emosi dan dukungan sosial hubungan yang signifikan dan positif dengan penyesuaian diri pasangan muda pada awal pernikahan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya pada bidang pengembangan kehidupan berkeluarga.
Full Text:
PDFReferences
Apollo, & Cahyadi, A. (2012). Widya Warta. Widya Warta, 02(I), 254–271.
Calabiano, M. L., & Sarafino, E. P. (2002). Health Pscychology: biopsycholosocial interactions. 95. https://researchonline.jcu.edu.au/661/1/661_Caltabiano_2002_suppdocs.pdf
Chaplin, J. . (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Raja Grafindo Persada.
Crow, L. D., & Crow, A. (2014). Personal adjustment and mental health. Child Development and Adjustment: Study of Child Psychology., 423–450. https://doi.org/10.1037/14399-018
Dalvi, I., & Hermaleni, T. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perceraian Selama Masa Pandemi Covid-19 di Kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 7236–7241. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/2072
Erlamsyah, & Prayitno, E. (2002). Bahan Ajar Psikologi Keluarga. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.
Fitroh, S. F. (2011). Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Hardiness Dengan Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Yang Tinggal Di Rumah Ibu Mertua. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(1), 83–98. https://doi.org/10.18860/psi.v0i1.1547
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Erlangga.
Iskandarsyah, A., de Klerk, C., Suardi, D. R., Soemitro, M. P., Sadarjoen, S. S., & Passchier, J. (2014). Psychosocial and cultural reasons for delay in seeking help and nonadherence to treatment in Indonesian women with breast cancer: A qualitative study. 33 (3), 214–221. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/a0031060
Lybertha. (2016). Kematangan Emosi dan Persepsi Pada Dewasa Awal. Empati: Jurnal Karya Ilmiah Undip, 5(1), 148–152.
Nurhikmah, N., Carolin, B. T., & Lubis, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(1), 17–24. https://doi.org/10.33024/jkm.v7i1.3110
Pinaima, R., & Sumintardja, E. N. (2016). Peran Solution-Focused Premarital Counseling terhadap Kesiapan Menikah Pasangan Individu Dewasa Muda. Jurnal Ilmiah Psikologi Manasa, 5(2), 90–102. http://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/Manasa/article/view/175
Pontoh, Z., & Farid, M. (2015). Hubungan Antara Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan Kebahagiaan Pelaku Konversi Agama. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 4(1), 100–110. https://doi.org/10.30996/persona.v4i1.495
Pratiwi, H. (2016). Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepuasan Perkawinan pada Istri. Calyptra, 5(1), 1–11.
Putri, E. R., & Sofia, L. (2021). Kematangan Emosi dan Religiusitas Terhadap Keharmonisan Keluarga Pada Dewasa Awal. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 430. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i2.5983
Putri, J. E., & Taufik, T. (2017). Kematangan Emosi Pasangan yang Menikah di Usia Muda. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2), 1–10. https://doi.org/10.29210/3003214000
Rahma, A. N. (2011). Hubungan Efikasi Diri Dan Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(2), 231–246. https://doi.org/10.18860/psi.v0i0.1551
Rumondor, P. C. B. (2011). Gambaran Penyesuaian Diadik pada Pasangan Dewasa Muda di Awal Pernikahan. Humaniora, 2(1), 468. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i1.3057
Saragi, M. P. D., Iswari, M., & Mudjiran. (2016). Kontribusi konsep diri dan dukungan orangtua. Konselor, 5(1), 1–14.
Saraswati & Sugiasih. (2020). Hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri pada pasangan yang menikah di usia muda. PSISULA: Prosiding Berkala Psikologi, 2(November), 63–73.
Sari,Yusri, &, & Sukmawati. (2015). Faktor Penyebab Perceraian dan Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 16–21. https://doi.org/10.29210/112200
Taylor, & Kim & Sherman. (2008). Culture and Social Support. American Psychological Association, 63 (6), 518–526.
Walgito, B. (2004). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Andi Offset.
Yendi, & Ardi & Ifdil. (2013). Pelayanan Konseling untuk Remaja Putri Usia Pernikahan. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 1(2), 109–114. https://doi.org/10.29210/11800
DOI: https://doi.org/10.33373/kop.v9i2.4604
Refbacks
- There are currently no refbacks.
P-ISSN 2442-4323 E-ISSN 2599-0071
Gedung D Kampus Universitas Riau Kepulauan
Jl. Batu Aji Baru No.99 Batu Aji, Batam, Indonesia
Email: kopastaunrika@gmail.com
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.