PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR DALAM PENGELOLAAN DAERAH IRIGASI SANGKIR GARAGAHAN
Abstract
Daerah Irigasi Sangkir Garagahan Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat merupakan Irigasi teknis Kewenangan Provinsi berada pada Wilayah Pengamat II UPTD, Balai Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat, dengan luas areal sawah yang dialiri ± 1.151 Ha. Daerah Irigasi ini memiliki satu bendung, 23 bangunan bagi dengan panjang saluran primer 2542 mdan panjang saluran sekunder 14.792 m. Wilayah pelayanan D.I Sangkir terdiri dari 3 nagari yaitu nagari Garagahan memiliki luas sawah 415 Ha, nagari Kampuang Tangah memiliki luas sawah 136 Hadan nagari Manggopoh memiliki luas sawah 100 Ha, yang berada di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah kurangnya sosialisasi serta aturan-aturan dari dinas, yang berakibat sulitnya pemahaman bagi masyarakat terhadap perilaku pengambilan air, digunakan sebagai keramba ikan, WC umum, tempat pembuangan sampah berakibat kurangnya kesediaan air di daerah hilir yaitu nagari Kampung Tangah dan Manggopoh. Dengan adanya pengambilan air ini maka berdampak pada debit air yang masuk ke nagari Kampung Tangah dan Manggopoh menjadi berkurang yang mengakibatkan fungsi bendung menjadi tidak maksimal. Selain itu permasalahan lain yang harus ditanggulangi seperti kerusakan lingkungan akibat berbagai aktifitas, konversi sawah dalam skala luas menjadi perkebunan jagung. Permasalahan sumber daya air memang sulit untuk dihilangkan, namun dapat diminimalkan. Untuk meminimalkan masalah sumber daya air, dewasa ini dilakukan pengelolaan terpadu sumber daya air. Pengelolaan sumberdaya air terpadu (Integrated Water Resources Management/IWRM) saat ini merupakan paradigma dominan untuk pengelolaan air di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan mengetahui permasalahan sumber daya air dalam pengelolaan terpadu melalui pemetaan dinamika permasalahan sumber daya air, maka dapat dibuat konsep awal pengelolaan terpadu daerah irigasi Sangkir Garagahan, yang hasilnya dapat dikembangkan guna pengelolaan secara menyeluruh pada daerah irigasi Sangkir agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan dan permasalahan yang ada dapat diminimalkan, dengan demikian dapat bermanfaat bagi masyarakat Daerah Irigasi Sangkir Garagahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Profil Pengamat Wilayah II Daerah Irigasi Sangkir Garagahan, 2021.
Global Water Partnership, TechnicalAssistance Committee, 2000, Integrated Water Resources Management, TAC Background papers No. 4, http://www.gwpforum.org/gwp/library/Tacn o4.pdf
Helmi, 2003. Aspek Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Air (Integrated Water Resources Management - IWRM) dalam Pebaharuan Kebijakan Menuju Pengelolaan Sumberdaya Air yang Berkelanjutan di Indonesia, Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional tentang "Menuju Pengelolaan Sumberdaya Air yang Berkelanjutan" kerjasama Pusat Studi Irigasi, Sumberdaya Air, lahan dan Pembangunan (PSI-SDALP) Universitas Andalas; Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS); dan Food and Agriculture Organization (FAO) Jakarta Office
Robert J. Kodoatie & Roestam Sjarief, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Penerbit Andi Yogyakarta
United Nations Water Virtual Learning Center (WVLC),Introduction to IWRM, http://wvlc.uwaterloo.ca/
DOI: https://doi.org/10.33373/sigmateknika.v5i1.3893
Refbacks
- There are currently no refbacks.
E-ISSN 2599-0616
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sigma Teknika
Gedung Lt.1 Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam
Jl. Batu Aji Baru No.99 Batu Aji
Email: sigmateknika@journal.unrika.ac.id